Tugas Ilmu
Budaya Dasar 1
PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu sosial dasar sekarang mulai banyak diberikan kepada pelajar
terutama mahasiswa sebagai suatu bahan program pembelajaran atau mata kuliah
softskill. Mata kuliah ini di berikan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna
mempelajari gejala-gejala sosial yang ada agar daya tanggap, presepsi dan
penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat berjalan baik.
Ilmu sosial dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang di harapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mempelajari masalah manusia. Tujuan umum di adakannya mata
kuliah ilmu sosial dasar adalah untuk pembentukan dan pengembangan kepribadian
serta meningkatkan wawasan mahasiswa menjadi lebih luas. Manfaat dari
mempelajari ilmu sosial dasar adalah mahasiswa jadi lebih menyadari dan
memahami adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial di dalam
masyarakat, menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah sosial yang ada di
lingkungannya dan tanggap untuk ikut serta atau membantu dalam usaha-usaha
menanggulanginya, jadi lebih menyadari bahwa setiap masalah sosial yang terjadi
dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mempelajarinya,
membantu masyarakat mengenal satu sama lain, saling berinteraksi, lebih
memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain, membantu
perkembangan wawasan penalaran kepribadian mahasiswa.
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris
"The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan
bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia
sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi
humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok
pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu
pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 %
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok
ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi,
psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan
budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan
budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian
(disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll.
Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran
dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu
budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan
budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo
humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.Kenapa kita
harus mempelajari ilmu budaya dasar ?, kita liat tujuannya..
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu
budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk
bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1.
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama
untuk kepentingan profesi mereka
2.
Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta
ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat
kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang
lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang
berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah
Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a. Memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam
masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah
sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
c. Menyadari bahwa setiap masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat
mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d. memahami jalan pikiran para ahli
dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam
rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Jadi :
a. Tujuan umum diselenggarakannya
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian
serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai
gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan
dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran
berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.
b. Tujuan khusus:
--Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan
sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
--Peka terhadap masalah-masalah
sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
--Menyadari bahwa setiap masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat
mendekatinya (mempelajarinya).
--Memahami jalan pikiran para ahli
dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka
dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.
KONSEP BUDAYA DALAM SENI RUPA DAN
SASTRA
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui
pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara
naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara
aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif.
Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap
seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa
sebagai karya seni yang nampak rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan
indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu disamakan dengan seni visual,
yakni seni yang aktifitasnya erat sangkut pautnya dengan visi indrawi (mata)
Tetapi sebenarnya seni rupa itu lebih dari yang hanya bersifat lahiriah semata,
yakni lebih dalam lagi dan meliputi pula visi bathiniah.
Seni rupa sebagai
karya yang kasat mata, perwujudannya itu adalah merupakan wadah pembabaran idea
yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seluruh
pancaindra kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat
dengan asyiknya terhadap bentuk seni rupa itu yang terdiri dari aneka warna,
garis, bidang, tekstur dan sebagainya yang bersifat lahiriah itu untuk
seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita untuk lebih jauh menghayati isi
yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta idea yang melatar belakangi
kehadirannya.
Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadap karya seni rupa
kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi lebih
dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani yang
berarti Terasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata Yunani
berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati
berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
“Seorang pribadi
yang berempati orang ini mencoba melihat dunia dari makhluk manusia lain,
melalui mata dari orang lain. Empati memerlukan keterlibatan, imajinasi,
pengertian, identifikasi dan interaksi. Dengan faktor-faktor tersebut maka
kualitas empati lebih meningkat”
Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara
empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni
itu, baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa
kini dari daerah yang sama atau berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk
memahaminya.
Memang, pada
dasarnya manusia bersifat sukar memahami manusia lainnya, termasuk bersifat
sukar menerima karya seni bentuk-bentuk asing. Pemahaman terhadap karya seni
bentuk-bentuk asing seperti karya seni rupa prmitif atau karya seni rupa kuno,
bahkan juga terhadap karya seni rupa modern tidaklah mudah, Satu syarat yang
masih dituntut oleh seni modern yang bahkan merupakan ciri khasnya, ialah
kreativitas. Dari sebuah perkataan ini tercantumlah beberapa sifat yang
merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu untuk menghindarkan istilah modern
yang bermuka banyak itu tadi, ada yang menamai seni modern itu dengan “seni
kreatif”
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra)
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās-yang
berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias
adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu
sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra
yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu
contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam
arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atausastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak
banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya
kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk
dalam kategori Sastra adalah:
·
Novel
·
Syair
·
Pantun
Hampir disetiap
jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena
sastra mempergunakan bahasa Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk
menarnpung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk
memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian
melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial,
manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih
mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran
abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah
abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh
filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi.
IBD adalah salah
satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester. sebagai bagian dari MKDU.
IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya.
Pada waktu
menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah
sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti
cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ihnu Budaya Dasar sastra tidak
diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat
untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk
menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik,seni rupa. dan sebagainya.
Orientasi the
Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin
ilmu yang tercakup dalam the hurnanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi
homo humanus yang lebih baik.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Pada hakikatnya sejak manusia dilahirkan, manusia sudah
diberikan perasaan oleh Tuhan. Perasaan merupakan kebutuhan manusia yang
fundamental.
Dalam menjalani
kehidupan di dunia ini, manusia selalu memiliki perasaan cinta kasih dalam
berbagai macam aspek kehidupan. Contoh, cinta kepada keluarga, cinta kepada
teman, cinta kepada saudara, cinta kepada suatu pekerjaan, cinta kepada alam,
dan lain-lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang memiliki rasa cinta kasih,
kecuali orang yang jiwanya telah menghilang (jiwanya telah mati).
Cinta adalah
perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah
perasaan kasih atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta
Kasih dapat diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan
antar makhluk hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih.Victor
Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan
penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan, “cinta
itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam
memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan
ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi
rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk
mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai
pengertian cinta yang berbeda, tergantung individu itu sendiri yang mengalami
suatu kejadian atau pengalaman yang ia alami.
Dr. Sarwito W.
Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan,
keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan
dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya
sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin
mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya
kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan
atau kata-kata yang lebih mendalam.
Anak yang di lahirkan tanpa seorang Ayah akan merasa kurang kasih sayang dan cinta dari
seorang Ayah bahkan tidak dapat
merasakannya, apalagi ibu yang melahikan tidak memberikan perhatian yang layak sebagai seorang anak, anak tersebut akan lebih
cenderung ke hal-hal yang negatif seperti menjadi
anak yang nakal, keras kepala, dan pemberontak. Hal ini juga dapat merugikan orang lain karna dia
dapat melukai perasaan orang lain dengan sikapnya. Sehingga dia juga tidak
peduli bahkan tidak peka akan cinta, kasih sayang dan perhatian.
Dalam hal ini tanggung jawab sangat berperan besar dalam hubungan manusia dengan cinta kasih karna setiap manusia
membutuhkan cinta kasih dari seorangIbu yang melahirkan
anaknya dan membutuhkan perhatian serta dukungan moral dari seorang ibu.
Jadi, dari kejadian di atas kita dapat menganalisis bahwa cinta dan kasih
sangat berperan penting dalam perkembangan seorang
anak dan pembentukan kepribadian seseorang.
PENDAPAT SAYA TENTANG BUDAYA INDONESIA SAAT INI
pendapat saya ialah budaya Indonesia sudah mulai menghilang kareng budaya
barat sudah memasuki Indonesia jadi budaya budaya Indonesia lama kelamaan akan
ditinggalkan , kita sebagai penduduk Indonesia harus melestarikan budaya
Indonesia hingga terjaga selama lamanya, dan tidak tenggelam oleh budaya budaya
barat, dan sebabnya bahwa kalau budaya kita diklaim oleh negara lain karena
kita tidak melestarikan dan lebih parahnya kita tidak memperdulikan budaya
Indonesia, jadi kesimpulannya, kita harus menjaga dan melestarikan budaya
budaya Indonesia yang banyak dan indah
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar